Minggu, 27 Juli 2014

LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR 1



LAPORAN PRAKTIKUM KARTOGRAFI DASAR
( KGE 123 )
PERTEMUAN I
KOMPOSISI PETA


Adi Pranoto
1113034002



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2012


1.      Judul
            Komposisi Peta.
2.      Tujuan
1.      Sebagai pemenuhan hasil laporan praktikum mata kuliah kartografi dasar.
2.      Agar dapat mengetahui pengertian tentang komposisi peta.
3.      Agar dapat mengetahui komposisi peta yang ada di peta topografi dan peta RBI.
4.      Setelah melakukan praktikum ini, di harapkan mahasiswa mampu  memiliki pengetahuan dasar dalam memahami dan membaca peta topografi dan peta RBI
5.      Agar  dapat membedakan secara detail perbedaan antara peta topografi dan RBI.
3.      Alat dan Bahan
Alat-alat dan bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan laporan praktikum kartografi adalah sebaga berikut:
1.      Pensil
2.      Penggaris
3.      Pena
4.      Penghapus
5.      Kertas
6.      Peta Topografi
7.      Peta RBI
8.      Komputer
9.      Internet

4.      Landasan Teori
A.    PETA TOPOGRAFI
Peta topografi adalah jenis peta yang ditandai dengan skala besar dan detail, biasanya menggunakan garis kontur dalam pemetaan modern. Sebuah peta topografi biasanya terdiri dari dua atau lebih peta yang tergabung untuk membentuk keseluruhan peta. Sebuah garis kontur merupakan kombinasi dari dua segmen garis yang berhubungan namun tidak berpotongan, ini merupakan titik elevasi pada peta topografi.
Peta topografi adalah representasi grafis dari bagian permukaan bumi yang ditarik ke skala, seperti yang terlihat dari atas. Menggunakan warna, simbol, dan label untuk mewakili fitur yang ditemukan pada permukaan bumi. Representasi yang ideal akan terwujud jika setiap fitur dari daerah yang dipetakan dapat ditunjukkan dalam bentuk yang benar. Untuk dapat dimengerti, peta harus diwakili dengan tanda konvensional dan simbol. Pada peta skala 1:250.000, simbol yang ditentukan untuk membangun mencakup areal seluas 500 meter persegi di atas tanah, sebuah simbol jalan adalah setara dengan lebar jalan sekitar 520 kaki di tanah, simbol untuk rel kereta api tunggal adalah setara dengan rel kereta api sekitar 1.000 kaki pada tanah. Pemilihan fitur yang akan ditampilkan, serta penggambaran legenda harus sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Badan Pemetaan.
Peta topografi dikategorikan berdasarkan skala dan jenis. Dan skala peta topografi dibagi ke dalam tiga kategori. Yaitu skala kecil, menengah dan besar.
  1. Kecil. Peta dengan skala 1:1.000.000 dan lebih kecil digunakan untuk perencanaan umum dan untuk studi strategis. Peta skala kecil standar memiliki skala 1:1.000.000. Peta ini meliputi area yang sangat besar dengan mengorbankan detail.
  2. Menengah. Peta dengan skala lebih besar dari 1:1.000.000 tetapi lebih kecil dari 1:75.000 digunakan untuk perencanaan operasional. Peta ini mengandung detail dengan jumlah sedang. Peta skala menengah standar memiliki skala 1:250.000. Ada juga peta dengan skala 1:100.000.
  3. Besar. Peta dengan skala 1:75.000 dan lebih besar digunakan untuk perencanaan taktis, administrasi, dan logistik. Peta jenis inilah yang sering ditemukan dan digunakan pihak militer. Peta skala besar standar 1:50.000, namun banyak daerah telah dipetakan dengan skala 1:25.000.


B.     PETA RBI
Peta Rupabumi Indonesia (RBI) adalah peta topografi yang menampilkan sebagian unsur-unsur alam dan buatan manusia di wilayah NKRI. Unsur-unsur kenampakan rupabumi dapat dikelompokkan menjadi 7 tema, yaitu:
Unsur-unsur kenampakan rupabumi dapat dikelompokkan menjadi 7 tema, yaitu:
  • Tema 1: Penutup lahan: area tutupan lahan seperti hutan, sawah, pemukiman dan sebagainya
  • Tema 2: Hidrografi: meliputi unsur perairan seperti sungai, danau, garis pantai dan sebagainya
  • Tema 3: Hipsografi: data ketinggian seperti titik tinggi dan kontur
  • Tema 4: Bangunan: gedung, rumah dan bangunan perkantoran dan budaya lainnya
  • Tema 5: Transportasi dan Utilitas: jaringan jalan, kereta api, kabel transmisi dan jembatan
  • Tema 6: Batas administrasi: batas negara provinsi, kota/kabupaten, kecamatan dan desa
  • Tema 7: Toponimi: nama-nama geografi seperti nama pulau, nama selat, nama gunung dan sebagainya
       Peta rupa Bumi secara umum adalah peta yang menggambarkan kenampakan alamiah ( natural freatures ) dan kenampakan buatan mansia (man made freatures ). Kenampakan ilmiah yang di maksud misalnya sungai, bukit, lembah, laut, danau, dan lain-lain. Sedangkan kenampakan buatan manusia misalnya jalan, kampung, permukiman, kantor, pasar, dan lain-lain. Peta Rupa bumi antara lain berfungsi sebagai peta referensi atau acuan dan peta dasar yaitu peta yang di pakai sebagai peta referensi atau acuan dan dasar bagi pembuatan peta tematik.
Landasan Teori dalam komposisi peta.Komposisi peta disebut juga tata letak atau layout peta,komposisi peta merupakan unsur terpenting dalam mengatur informasi tepi peta. Komposisi peta yang baik akan memberikan gambaran wujud dan letak yang sebenarnya serta tampilan yang menarik. Komposisi peta tersebut meliputi:

1.      Judul Peta
Judul Peta menceminkan isi dan tipe ( jenis data) yang dituangkan pada peta. Judul peta biasanya menunjukan daerah yang digambarkan. Penulisan judul biasanya di bagian atas tengah, atas kanan, atau bawah. Walaupun demikian, sedapat mungkin di letakkan di kanan atas.
2.      Legenda
Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol yang merupakan kunci untuk memahami peta. Legenda berguna untuk memberikan keterangan tentang simbol-simbol yang ada dalam peta agar lebih mudah dipahami. Legenda merupakan kunci peta, sehingga harus berisi keterangan-keterangan mengenai setiap simbol yang di pergunakan di dalam peta, baik simbol titik, simbol garis, maupn simbol area.

3.      Skala Peta
Salah satu hal yang penting pada setiap peta adalah skala. Skala peta yaitu perbandinga jarak antara jarak yang ada di peta dan jarak yang sebenarnya di lapangan. Sebaiknya skala peta diletakan dibagian tengah di bawah judul peta secara simetris dan sebaiknya dibuat dengan baik. Contoh-contoh skala:
·         Skala angka. Misalnya 1:2.500.000, artinya setiap 1 satuan jarak dalam peta sama dengan 2.500.000 satuan jarak dalam di lapangan.
·         Skala garis. Skala ini dibuat dalam bentuk garis horizontal yang memiliki panjang tertentu dan tiap ruas berukuran 1 cm atau lebih untuk mewakili jarak tertentu yang diinginkan oleh pembuat peta.
·         skala verbal, yakni skala yang ditulis dengan kata-kata.

4.      Simbol Peta

Simbol peta adalah tanda atau gambar yang mewakili kenampakan yang ada permukaan bumi yang terdapat pada peta kenampakannya, jenis-jenis simbol peta antara lain:
·         Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional
·         Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data yang berhubungan dengan jarak
·         Simbol area, digunakan untuk mewakili suatu area tertentu dengan simbol yang mencakup area tertentu
Kalau Anda perhatikan, pada sebuah peta banyak terdapat simbol-simbol. Berikut ini kita akan pelajari mengenai simbol-simbol berdasarkan bentuknya.
a) Simbol titik, digunakan untuk menyajikan tempat atau data posisional, seperti simbol kota, titik trianggulasi (titik ketinggian) tempat dari permukaan laut. Contoh: simbol titik.
b) Simbol garis, digunakan untuk menyajikan data geografis seperti simbol sungai, batas wilayah, jalan, dsb. Contoh: simbol garis.
c) Simbol luasan (area), digunakan untuk menunjukkan kenampakan area seperti: padang pasir, rawa, hutan. Contoh: simbol luasan (area).
d) Simbol aliran, digunakan untuk menyatakan alur atau gerak. Contoh: simbol aliran.
e) Simbol batang, digunakan untuk menyatakan suatu harga/dibandingkan dengan harga/nilai lainnya. Contoh: simbol batang.
f) Simbol lingkaran, digunakan untuk menyatakan kuantitas (jumlah) dalam bentuk prosentase. Contoh: simbol lingkaran
g) Simbol bola, digunakan untuk menyatakan isi (volume), makin besar simbol bola menunjukkan isi (volume) makin besar dan sebaliknya makin kecil simbol bola berarti isi (volume) makin kecil. Contoh: simbol bola


5.      Mata Angin
Mata angin yaitu sebagai penunjuk arah atau orientasi peta.
6.      Sumber Peta dan tahun pembuatan peta
Sumber peta adalah referensi dari mana data peta diperoleh. Berkaitan dengan data - data yang disajikan agar dapat dipertanggung jawabkan kebenaranya.
7.      Garis Astronomis
Garis astronomis terdiri atas garis lintang dan garis bujur yang digunakan untuk menunjukkan letak suatu tempat atau wilayah yang dibentuk secara berlawanan arah satu sama lain sehingga membentuk vektor yang menunjukan letak astronomis.
8.      Penulisan atau lettering
Lettering berfungsi untuk mempertebal arti dari simbol-simbol yang ada. Macam penggunaan letering:
·         Obyek Hipsografi ditulis dengan huruf tegak, contoh: Surakarta
·         Obyek Hidrografi ditulis dengan huruf miring, contoh: Laut Jawa
9.      Inset Peta
Inset peta pada umumnya berskala kecil dan berfungsi sebagai petunjuk lokasi. Manfaat inset antara lain adalah: memperjelas peta yang digambarkan, sebagai penyambung daerah yang tergambar karena tidak muat pada satu lembar.Inset adalah peta kecil yang disisipkan di peta utama. Macam-macam inset antara lain:
·         Inset penunjuk lokasi, berfungsi menunjukkan letak daerah yang belum dikenali
·         Inset penjelas, berfungsi untuk memperbesar daerah yang dianggap penting
·         Inset penyambung, berfungsi untuk menyambung daerah yang terpotong di peta utama

10.  Indeks Peta
Indeks Peta perlu diketahui untuk menentukan lokasi daerah yang tergambar terhadap daerah sekitarnya. Khusus untuk peta-peta seri atau peta yang bersambung, indeks peta sangat diperlikan.
11.  Garis Tepi
Garis tepi peta merupakan garis untuk membatasi ruang peta dan untuk meletakkan garis astronomis, secara beraturan dan benar pada peta.

5.      Langkah-Langkah Kerja

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam praktikum kartografi untuk menganalisis komposisi peta topografi dan peta RBI adalah sebagai berikut:
1.      Menyiapkan alat-alat dan bahan-bahan yang akan digunakan dalam mengamati peta topografi dan peta RBI.
2.      Setelah menyiapkan semuanya, kemudian menyiapkan dan membuka peta topografi yang akan diamati dan dianalisis terlebih dahulu.
3.      Kemudian mengamati komposisi peta topografi tersebut dan berdiskusi bersama teman satu kelompok.
4.      Setelah mengamati peta topografi tersebut, kemudian membuat bagan diselembar kertas dan menyalin dan menggambar kembali komposisi peta topografi tersebut dalam kertas yang telah disiapkan sebelumnya.
5.      Setelah menggambar peta topografi, kemudian membuka peta RBI yang akan di amati dan dianalisis .
6.      Kemudian setelah itu, mulai mengamati dan menganalisis komposisi peta RBI tersebut dan kemudian membuat bagan-bagan diselembar kertas dan kembali menyalin dan menggambar kembali komposisi peta RBI tersebut pada kertas yang telah disiapkan sebelumnya.
6.      Hasil dan pembahasan
a.       Hasil

1.         peta topografi
Oval: 1a.         Hasil
1.         Peta topografi




























Diamond: 4


Isosceles Triangle: 3



Text Box: 2





Text Box: MUKA PETA



Flowchart: Preparation: 5


Moon: 13



Text Box: 10



Text Box: 6




Flowchart: Card: 9


Flowchart: Punched Tape: 11

Oval: 7



Donut: 16









Flowchart: Document: 12





Regular Pentagon: 8





Flowchart: Delay: 19


Flowchart: Stored Data: 18

 






















Keterangan
1.         Judul
2.         Tahun penerbit
3.         Nama wilayah
4.         Helai
5.         Helai
6.         Hak cipta
7.         Lambang
8.         Penjelasan
9.         Singkatan
10.    Helai
11.    Skala
12.    Simbol-simbol
13.    Pencetakan
14.    Petunjuk peta
15.    Pembagian daerah
16.    Pembuatan peta
17.    Daerah administrasi
18.    Petunjuk grid
19.    Arah mata angin








2.         Peta RBI
Flowchart: Multidocument: 16Heart: 5Oval Callout: 18Flowchart: Sequential Access Storage: 17Folded Corner: 15Flowchart: Display: 8Flowchart: Stored Data: 9Flowchart: Connector: 2Isosceles Triangle: 3Hexagon: 4Hexagon: 13Rounded Rectangular Callout: 10

Cloud Callout: 12Flowchart: Alternate Process: 1Plaque: 6Smiley Face: 7Donut: 11Text Box: MUKA PETA


Wave: 14
 


Keterangan
1.      Lambang
2.      Jenis peta
3.      Lembar
4.      Edisi
5.      Judul
6.      Petunjuk peta
7.      Inset
8.      Penerbit
9.      Sumber
10.  Simbol kualitatif
11.  Simbol kuantitatif
12.  Penerbit simbol
13.  Petunjuk koordinal
14.  Petunjuk UTM
15.  Daerah administrasi
16.  Skala lambang
17.  Singkatan
18.  Arah mata angin


















b.         Pembahasan

Peta topografi dibuat untuk memberikan informasi tentang keberadaan, lokasi, dan jarak, seperti lokasi penduduk, rute perjalanan dan komunikasi. Peta topografi juga menampilkan variasi daerah, ketinggian kontur, dan tingkat tutupan vegetasi. Dengan kekuatan militer yang tersebar di seluruh dunia, maka militer bergantung pada peta untuk memberikan informasi terhadap unsur-unsur tempur dan untuk menyelesaikan operasi logistik. Mobilitas tentara dan material yang harus diangkut, disimpan, dan ditempatkan ke dalam operasi pada waktu dan tempat yang tepat. Banyak dari perencanaan ini harus dilakukan dengan menggunakan peta. Oleh karena itu, setiap operasi memerlukan pasokan peta, namun meskipun kita memiliki peta terbaik, peta tidak akan berharga kecuali pengguna peta tahu bagaimana cara membacanya.
Letak-letak keterangan pada peta topografi yaitu: judul terletak di paling atas muka peta bagian tengah,lalu dibawah judul terdapat tahun penerbit,sebelah kiri terdapat nama wilayahdan sebelah kanan atas terdapat helai dan ditengah bagian pinggir kanan,bagian bawah kanan dekat petanya terdapat tulisan hak cipta,dan dibawahnya terdapat lambang-lambang dan penjelasanya, disebelah tulisan hakcipta terdapat macam-macam singkatan,helai bagian bawah dan skala,lalu dibagian bawah terdapat macam-macam simbol,bagian kiri dekat muka peta terdapat nama pencetakan dan dibawahnya terdapat petunjuk peta,pembagian daerah dan pembuatab peta,lalu ada daerah administrasi, petunjuk grid dan yang terakhir adaarah mata angin.
          Pembuatan peta RBI menggunakan kaidah kartografis yang baku dan generalisasinya dilakukan secara umum. Peta RBI menampilkan informasi rupabumi secara umum dan tidak ada informasi Yang ditonjolkan. Peta dasar (base map) yaitu peta topografi yang digunakan sebagai dasar pembuatan peta tematik. Dalam pembuatan peta tematik, peta dasar digunakan untuk memplotkan data yang didapat, baik data kualitatif maupun data kuantitatif. Dari data tersebut, pembuat peta memplotkannya ke peta dasar lalu memilih informasi mana yang harus ditonjolkan dan mana yang harus dihilangkan.
          Peta RBI biasanya digunakan sebagai dasar pembuatan peta tematik, di perlukan data-data topografi dan dari peta itulah semua data – data tematis akan di gambarkan. Biasanya jenis peta ini di gunakan untuk keperluan peta tematik dalam memperhatikan batas-batas wilayah dengan sangat terperinci. Meskipun demikian, karena tergantung dari penggunaan selanjutnya, kadang- kadang peta ini di generalisasi dahulu sebelum di gunakan sebagai peta dasar.
Letak-letak keterangan pada peta RBI yatu: disebelah kanan paling atas terdapat sebuah lambang garuda dan dibawahnya terdapat jenis peta, lembar, edisi,judul, petunjuk peta, inset, penerbit, sumber, simbol kualitatif dan kuantitatif, penerbit simbol, petunjuk koordinat, dan petunjuk UTM lalu dibagian bawah muka bumi terdapat daerah administrasi, skala, singkatan lambang dan yang terakhir ada arah mata angin.
7.      KESIMPULAN
                   Kesimpulan dari praktikum kartografi ini adalah bahwa peta adalah “media penyajian informasi dari unsur-unsur alam dan buatan manusia pada permukaan bumi yang dibuat secara kartografis (informasi yang berreferensi geografis) pada bidang datar menurut proyeksi tertentu dan skala tertentu” atau gambar atau lukisan keseluruhan atau pun sebagian permukaan bumi baik laut maupun darat.
komposisi peta yaitu yang terdiri dari judul, skala, legenda, orientasi, sumber, inset, pembuat, garis tepi dan koordinat. Pada peta topografi dan peta RBI secara esensi sama tetapi secara substansi berbeda , seperti pada peta topografi menggunakan dua simbol huruf dan angka, sedangka peta RBI penomorannya hanya dilambangkan dengan  angka saja, selain itu tampilan lay out dari kedua peta tersebut berbeda
          Peta RBI biasa disebut juga dengan peta Topografi atau peta Dasar. Peta dasar adalah peta yang di gunakan sebagai dasar pembuatan peta lainnya. Untuk pembuatan peta tematik, peta dasar adalah peta yang berisi semua data – data tematis akan di gambarkan. Pada hakekatnya peta dasar yang di gunakan adalah peta topografi yang resmi dari suatu negara. Umumnya peta dasar tersebut di buat berdasarkan survei lapangan atau cara lain yang biasa disebut fotogrametris. Peta-peta yang di jadikan peta dasar akan ada perbedaan dalam proyeksi, skala, ketelitian ataupun waktu penerbitannya. Sehingga mutu peta dasar ini jelas merupakan hal yang cukup penting juga.
          Peta topografi (peta RBI) yaitu peta yang memvisualkan kenampakan rupabumi secara umum. Kenampakan-kenampakan yang ditampilkan dalam peta RBI antara lain kenampakan perairan, kenampakan vegetasi, kenampakan air,dan kenampakan sosial. Kenampakan perairan divisualkan simbol garis dan simbol bidang berwarna biru antara lain sungai, danau, waduk, laut. Kenampakan vegetasi simbol area antara lain hutan, semak belukar, tegalan, dan lain-lain. Kenampakan sosial disimbolkan dengan simbol area dan simbol titik antara lain permukiman, masjid, bangunan, kantor pemerintahan, dan lain-lain.

8.      DAFATAR PUSTAKA
(Rabu 02 Mei, 2012 , 21.00 WIB)                                                                                         
http://www.bakosurtanal.go.id/bakosurtanal/peta-rbi/
id.wikipedia.org/wiki/Peta(Rabu 02 Mei, 2012 , 21.00 WIB)           


Tidak ada komentar:

Posting Komentar